Hari yang sangat cerah. Mentari bersinar hangat, angin bertiup segar
menerpa daun dan ranting-ranting pohon. Seperti biasa rusa yang cantik akan
segera mencari rumput segar saat pagi tiba. Rusa biasa mencari rerumputan yang
tumbuh di tanah lapang. Dia makan dengan nyaman dan lahap disana. Bila matahari
telah meninggi dan terasa terik menyengat maka rusa itu akan berteduh di balik
semak atau dibawah batang pohon yang rindang.
Seharusnya keseharian yang menyenangkan itu akan membuat rusa merasa
bahagia. Namun kali ini tidak lagi. Rusa merasa bahwa tanah lapang dengan
rumput-rumputnya yang segar tak memuaskan hatinya. Ia ingin tempat yang kebih
subur, dengan rumput yang lebih banyak dan air sungai yang mengalir deras.
Matanya selalu tertuju pada bukit hijau kebiruan nun jau disana. Semakin ia
perhatikan, semakin bukit itu menggelitik hatinya tuk pergi kesana.
"Aku harus ke bukit itu, disana tanahnya pasti lebih subur,
rumputnya pasti lebih segar dan nikmat. Berbeda dengan tempat ini yang kurasa
sekarang mulai tak menyenangkan" gumamnya. Makin hari ia makin tak merasa
bahagia tinggal di tempat itu, ia merasa bahwa rumputnya mulai terasa tak
seenak biasanya. Akhirnya keesokan hari, saat matahari belum terbit, dengan
tekad yang besar rusa itu berlari menuju bukit hijau kebiruan yang begitu
menggoda hatinya.
Saat merasa lelah dan lapar ia berhenti dan mencari rumput di
sekitarnya. Namun makin jauh dia berlari, makin ia merasa kesulitan mencari
rumput saat rasa lapar datang. "Kenapa rumput makin jarang disini? Bukankah
ini makin dekat dengan dengan bukit hijau itu?" Tanyanya dalam hati. Walau
demikian, itu tak menyurutkan keinginannya untuk sampai ke atas bukit. Lama ia
berlari dan rusa itupun yakin telah sampai. Namun betapa kecewa hatinya karena
yang ada di hadapannya bukan hamparan rumput hijau yang lebat dan segar, namun
hanya hamparan tanah luas yg ditumbuhi perdu dan sedikit rerumputan.
Rusa tertunduk kecewa. Ia menoleh ke bawah, betapa terkejut hatinya
melihat bahwa di bawah terhampar tanah lapang hijau kebiruan yang begitu luas.
"Bukankah itu tempat asalku? Mengapa dari tempat ini tempatku begitu hijau
menggiurkan?" Rusa terperanjat. Kini ia menyadari bahwa tempat asalnya
jauh lebih subur dan hijau.
No comments:
Post a Comment